Babak Baru Internet Rakyat Murah 100 Mbps: MyRepublic dan Viberlink Kuasai Lelang Frekuensi 1,4 GHz Kemkomdigi

Nesabamedia—Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) telah menyelesaikan babak penting dalam upaya pemerataan akses digital nasional dengan mengumumkan hasil lelang pita frekuensi radio 1,4 GHz (16/10).

Dua nama besar dalam industri penyedia layanan internet, PT Eka Mas Republik (MyRepublic) dan PT Telemedia Komunikasi Pratama (Viberlink), keluar sebagai pemenang, siap menghadirkan era baru internet cepat dengan harga yang lebih bersahabat bagi masyarakat.

Lelang yang strategis ini bertujuan untuk penyelenggaraan layanan akses nirkabel pita lebar atau Broadband Wireless Access (BWA), sebuah teknologi yang diyakini menjadi kunci untuk menjangkau wilayah-wilayah yang belum terlayani oleh jaringan fiber optik.

Pemerintah menargetkan layanan dari frekuensi ini dapat menyediakan koneksi internet jaringan tetap (fixed broadband) dengan kecepatan hingga 100 Mbps.

Detail Hasil Lelang & Pembagian Wilayah

Proses lelang yang kompetitif dibagi menjadi tiga regional strategis yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. Berikut adalah rincian pemenangnya:

Regional I: Dimenangkan oleh PT Telemedia Komunikasi Pratama (Viberlink) dengan nilai penawaran tertinggi mencapai Rp403,76 miliar. Wilayah ini mencakup Banten, DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, serta seluruh provinsi di Kepulauan Maluku dan Papua.
Regional II: Dimenangkan oleh PT Eka Mas Republik (MyRepublic) yang mengajukan penawaran senilai Rp300,88 miliar. Regional ini meliputi seluruh provinsi di Pulau Sumatera, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara.
Regional III: Juga berhasil diamankan oleh PT Eka Mas Republik (MyRepublic) dengan penawaran sebesar Rp100,88 miliar. Wilayah layanannya mencakup seluruh provinsi di Pulau Kalimantan dan Sulawesi.

Kemenangan MyRepublic di dua regional sekaligus memberikannya jangkauan yang sangat luas, sementara Viberlink berhasil mengamankan wilayah paling padat penduduk dan pusat ekonomi di Pulau Jawa serta wilayah timur Indonesia yang sangat membutuhkan pemerataan akses internet.

Apa Itu Broadband Wireless Access (BWA) dan Manfaatnya?

Bagi masyarakat awam, istilah BWA mungkin terdengar teknis. Secara sederhana, BWA, khususnya dalam bentuk Fixed Wireless Access (FWA) yang akan diterapkan di frekuensi ini, adalah teknologi untuk mengantarkan sinyal internet berkecepatan tinggi ke rumah atau kantor tanpa menggunakan kabel fisik seperti fiber optik.

Teknologi ini menggunakan sinyal radio dari menara pemancar ke perangkat modem khusus yang dipasang di lokasi pelanggan. Keunggulannya adalah kecepatan implementasi yang jauh lebih tinggi dan biaya yang lebih efisien dibandingkan menarik kabel fiber optik, terutama untuk daerah-daerah rural, perbukitan, atau kepulauan.

Dengan adanya layanan ini, masyarakat di berbagai daerah yang selama ini kesulitan mendapatkan koneksi internet stabil dan cepat akan memiliki alternatif baru yang menjanjikan. Pemerintah berharap skema ini dapat menekan harga langganan internet bulanan, sejalan dengan visi menghadirkan “internet murah” bagi seluruh rakyat Indonesia.

Langkah Maju untuk Transformasi Digital Indonesia

Keberhasilan lelang frekuensi 1,4 GHz ini bukan sekadar transaksi bisnis, melainkan fondasi penting bagi agenda transformasi digital nasional.

Ketersediaan internet yang andal dan terjangkau merupakan prasyarat utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital, meningkatkan kualitas pendidikan, serta membuka akses informasi yang lebih luas bagi seluruh lapisan masyarakat.

Kini, bola berada di tangan MyRepublic dan Viberlink untuk merealisasikan komitmen mereka dalam membangun infrastruktur yang diperlukan.

Masyarakat menantikan implementasi nyata dari hasil lelang ini, berharap dapat segera menikmati koneksi internet yang lebih cepat, stabil, dan terjangkau di depan pintu rumah mereka.

Editor: Hudalil Mustakim