Dari Padang, 87 Tim Mahasiswa Adu Canggih Inovasi Pesawat Tanpa Awak di Kontes Robot Terbang Indonesia 2025

Nesabamedia—Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2025 kembali digelar, menjadi panggung akbar bagi para inovator muda Tanah Air (21/10).

Sebanyak 87 tim terbaik yang berasal dari 28 perguruan tinggi di seluruh Indonesia berkumpul di Lanud Sutan Sjahrir, Padang, Sumatera Barat, pada Senin (20/10/2025), untuk unjuk gigi dalam merancang dan menerbangkan sistem pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV), yang lebih populer dikenal sebagai drone.

Ajang bergengsi ini, yang diselenggarakan oleh tuan rumah Universitas Andalas (Unand) dengan dukungan penuh dari Lanud Sutan Sjahrir, merupakan barometer terkini perkembangan teknologi robotika dan dirgantara di kalangan akademisi.

KRTI bukan sekadar kompetisi, melainkan sebuah upaya serius untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas mahasiswa di salah satu sektor teknologi yang paling menjanjikan di masa depan.

Inovasi Merata, Dari Sabang Sampai Merauke

Antusiasme peserta KRTI 2025 mencerminkan semangat inovasi yang telah merata. Kehadiran 87 tim dari 28 kampus menunjukkan bahwa perlombaan untuk menciptakan drone yang paling cerdas, efisien, dan andal telah menjadi agenda penting di lingkungan perguruan tinggi.

Para peserta berkompetisi di berbagai kategori menantang, mulai dari desain aerodinamika, kemampuan navigasi otonom (tanpa kendali manusia), hingga pengaplikasian Payload atau muatan yang dapat digunakan untuk misi spesifik.

Setiap tim dituntut untuk merancang purwarupa yang tidak hanya mampu terbang, tetapi juga menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan tingkat akurasi tinggi, seperti pengiriman logistik skala kecil atau pemetaan area sulit.

Fokus utama kompetisi tahun ini menekankan pada integrasi teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam sistem drone, membuat pesawat tanpa awak ini mampu berpikir dan beradaptasi secara mandiri di udara. Ini adalah lompatan besar dari sekadar Remote Control menjadi otomasi penuh, menyiapkan Indonesia untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Drone: Bukan Sekadar Mainan, Tapi Solusi Nasional

Di era digital, drone telah bertransformasi dari sekadar alat rekreasi menjadi teknologi vital yang dapat diaplikasikan di berbagai sektor strategis. Inovasi yang diperlombakan di KRTI memiliki potensi besar untuk hilirisasi dan pemanfaatan langsung oleh masyarakat dan industri.

Bayangkan, drone buatan mahasiswa dapat digunakan untuk:

1. Pertanian Presisi: Memantau kesehatan tanaman dan menyebar pupuk/pestisida secara akurat, menghemat biaya dan meningkatkan hasil panen.
2. Mitigasi Bencana: Menyediakan data citra udara real-time pasca-bencana untuk tim SAR, mempercepat evakuasi dan bantuan.
3. Pemetaan Wilayah: Menggantikan metode pemetaan tradisional yang memakan waktu lama, terutama di daerah terpencil dan perbukitan.

Melalui kontes ini, mahasiswa didorong untuk menciptakan solusi berbasis drone yang relevan dengan tantangan Indonesia, mulai dari masalah geografis kepulauan hingga kebutuhan logistik yang efisien.

Unand & TNI AU Dukung Penuh Kemandirian Dirgantara

Keberhasilan penyelenggaraan KRTI 2025 di Lanud Sutan Sjahrir, yang merupakan aset vital bagi pertahanan udara, menandakan adanya sinergi yang kuat antara dunia akademis dan institusi negara.

Universitas Andalas, sebagai penyelenggara, berperan penting dalam memfasilitasi ide-ide cemerlang mahasiswa, sementara dukungan dari Lanud Sutan Sjahrir memastikan bahwa standar penerbangan dan keselamatan dalam uji coba terpenuhi.

Diharapkan, sinergi ini dapat menjadi jalan pembuka bagi hilirisasi inovasi robotika, di mana purwarupa yang lahir dari kontes ini tidak berakhir di rak laboratorium, melainkan dapat diproduksi secara massal dan dimanfaatkan langsung oleh sektor swasta, pemerintah, atau bahkan TNI.

Hal ini sejalan dengan ambisi pemerintah untuk mencapai kemandirian dalam teknologi dirgantara.