• Our Partners:

Demam Lari Gen Z Bawa Hoki, Strava Siap Go Public dengan Rencana IPO!

Nesabamedia—Dunia teknologi dan kebugaran tengah menyorot langkah ambisius dari Strava, aplikasi pelacak aktivitas olahraga yang sangat populer di kalangan pelari dan pesepeda global (15/10)

Setelah bertahun-tahun fokus membangun komunitas, Strava kini dikabarkan tengah mematangkan rencana untuk melantai di bursa saham, atau melakukan Initial Public Offering (IPO).

Momentum Go Public ini bukan tanpa alasan. Strava, yang dikenal sebagai media sosialnya atlet, melihat adanya lonjakan tren luar biasa terutama di kalangan Generasi Z (Gen Z) yang menjadikan lari dan aktivitas fisik sebagai bagian tak terpisahkan dari gaya hidup dan eksistensi digital mereka.

Bukan Hanya Aplikasi: Strava Adalah Identitas Sosial

Strava sukses mengubah kegiatan fisik yang awalnya bersifat pribadi menjadi ajang interaksi sosial. Rute lari, catatan waktu pribadi (PB/Personal Best) dan capaian jarak kini tak hanya disimpan sebagai data, tetapi menjadi konten digital yang dibagikan dan divalidasi dengan “Kudos” (tombol Like khas Strava) dari sesama pengguna.

Data dari Strava sendiri menunjukkan bahwa tren lari semakin meroket, terutama setelah pandemi, dengan Gen Z menjadi motor penggeraknya.

Di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, lonjakan partisipasi dalam klub lari dan Fun Run meningkat tajam. Lari bukan lagi soal kebugaran, tetapi tentang membangun Personal Branding, bersosialisasi, dan tentu saja, memamerkan capaian di media sosial.

CEO Strava disebut-sebut melihat demam lari ini sebagai modal utama untuk meyakinkan investor.

Mencari Akses Modal: Untuk Ekspansi dan Akuisisi

Rencana IPO ini dipandang sebagai langkah strategis untuk mendapatkan akses modal tambahan dalam jumlah besar. Dana segar dari pasar saham akan digunakan untuk beberapa tujuan utama:

  1. Ekspansi Global: Memperluas jangkauan dan memperkuat infrastruktur di pasar-pasar kunci yang mengalami pertumbuhan pesat, termasuk Asia Tenggara.
  2. Akuisisi Strategis: Mengakuisisi perusahaan-perusahaan teknologi kebugaran atau Startup dengan inovasi unik yang dapat melengkapi ekosistem Strava, seperti layanan perencanaan latihan (Training Plan) atau analitik performa yang lebih mendalam.
  3. Pengembangan Fitur: Mempercepat pengembangan fitur-fitur baru, terutama yang memanfaatkan AI, untuk memberikan pengalaman yang lebih personal dan mendalam bagi para pengguna, baik pelari amatir maupun profesional.

Indonesia dan “Fenomena Lari Estetik”

Di Indonesia, fenomena lari ini memiliki sentuhan unik: lari estetik. Laporan Strava menunjukkan bahwa klub-klub lari (Running Club) lokal berkembang pesat, menjadi tempat nongkrong dan bersosialisasi baru.

Para pelari muda tak hanya fokus pada kilometer yang ditempuh, tetapi juga pada foto, Outfit, dan rute lari yang “Instagrammable”.

Kondisi pasar yang ideal ini, dengan kombinasi pertumbuhan pengguna Gen Z yang aktif secara fisik dan digital, menjadikan rencana IPO Strava tidak hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang menangkap pergeseran budaya olahraga global.

Strava telah menegaskan bahwa mereka tidak akan terburu-buru Go Public hanya demi gengsi. IPO akan dilakukan hanya jika kondisi bisnis, pasar, dan kepemimpinan perusahaan benar-benar siap untuk menghadapi tuntutan bursa saham. Namun, dengan demam lari yang terus memanas, momentum Strava tampaknya sudah di puncaknya.

Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com:

Download Software Windows

Download Aplikasi Android

Download Driver Printer

Download Sistem Operasi

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments