Nesabamedia—Lonceng perang regulasi telah dibunyikan. Pemerintah Inggris, melalui Otoritas Persaingan dan Pasar (CMA), secara resmi menetapkan Google sebagai perusahaan dengan Status Pasar Strategis (Strategic Market Status).
Keputusan besar ini membuka jalan bagi penerapan aturan baru yang jauh lebih ketat terhadap raksasa teknologi tersebut, khususnya pada layanan pencarian dan iklan daring yang selama ini mendominasi pasar.
Langkah ini bukan sekadar peringatan, melainkan sebuah tindakan formal yang dapat mengubah cara jutaan pengguna di Inggris berinteraksi dengan layanan Google.
Menurut CMA, posisi Google di pasar pencarian sudah substansial dan mengakar selama lebih dari satu dekade, dengan pesaing terdekat seperti Bing hanya menguasai kurang dari 5% pangsa pasar. Dominasi inilah yang menjadi dasar bagi regulator untuk turun tangan.
Apa Itu ‘Status Strategis’ dan Mengapa Google Kena?
Penetapan “Status Strategis” adalah sebuah label yang diberikan kepada perusahaan teknologi yang memiliki kekuatan pasar signifikan dan berkelanjutan.
Meskipun status ini belum berarti Google terbukti melakukan pelanggaran, ini adalah langkah pertama yang memungkinkan CMA untuk melakukan intervensi mendalam dan menerapkan aturan main baru demi menjaga persaingan yang sehat.
CMA menegaskan bahwa tanpa pengawasan khusus, posisi dominan Google berisiko menghambat inovasi dan membatasi pilihan bagi konsumen serta pelaku bisnis di Inggris.
Dari Pencarian Biasa hingga AI: Ini Daftar Layanan yang Diawasi Ketat
Regulasi ini tidak hanya menyasar mesin pencari klasik. CMA secara spesifik menyoroti sejumlah layanan vital Google yang kini berada di bawah pengawasan ketat, antara lain:
- Layanan Pencarian Google: Inti dari bisnis Google.
- Iklan Pencarian Daring: Sumber pendapatan utama perusahaan.
- Fitur Berbasis AI: Termasuk AI Overviews dan AI Mode yang baru-baru ini diluncurkan.
- Fitur Kurasi Konten: Seperti Discover, Top Stories, dan tab News.
Menariknya, aplikasi AI canggih Google, Gemini, belum termasuk dalam daftar ini. Namun, CMA menyatakan akan terus memantau perkembangan pasar AI dan dapat meninjaunya kembali di masa depan.
Pengguna Bisa ‘Dipaksa’ Pindah Mesin Pencari?
Pemerintah Inggris kini sedang membuka konsultasi publik untuk menentukan langkah intervensi apa yang akan diambil. Beberapa opsi yang dipertimbangkan cukup radikal dan dapat mengubah pengalaman pengguna secara drastis:
- Layar Pilihan Mesin Pencari: Pengguna baru atau saat mengatur ulang perangkat mungkin akan disajikan layar untuk memilih mesin pencari default, tidak langsung diarahkan ke Google.
- Sistem Perpindahan Data: Memudahkan pengguna untuk memindahkan data mereka ke layanan pesaing.
- Peringkat Hasil Pencarian yang Adil: Memastikan Google tidak mengutamakan layanannya sendiri dalam hasil pencarian.
Inovasi Terancam dan Harga Bisa Naik!
Tentu saja, Google tidak tinggal diam. Raksasa Silicon Valley ini merespons keras dengan menyatakan kekhawatirannya. Menurut Google, intervensi yang terlalu ketat justru berpotensi menghambat inovasi teknologi di Inggris.
Lebih jauh, Google memperingatkan bahwa regulasi ini dapat memperlambat peluncuran produk-produk baru dan bahkan memaksa pelaku usaha menaikkan harga bagi konsumen sebagai akibat dari perubahan model bisnis.
Editor: Hudalil Mustakim
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com:











