Kemkomdigi dan Kemendes PDTT Bersatu Padu Bangun Akses Internet di Ribuan Desa Blank Spot

Nesabamedia—Perang melawan ketimpangan digital di Indonesia memasuki babak baru yang lebih serius, ketimpangan yang tidak hanya dirasakan di satu wilayah melainkan banyak tempat di Indonesia (22/10).

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) dan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT) resmi mengikat janji untuk berkolaborasi, dengan satu misi tunggal menyediakan akses internet di ribuan desa yang selama ini menjadi wilayah Blank Spot (tanpa sinyal).

Langkah strategis ini diresmikan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) oleh Menkomdigi Meutya Hafid dan Mendes PDTT Yandri Susanto di Kantor Kemkomdigi, Jakarta, Selasa (21/10/2025). Kolaborasi ini diharapkan menjadi akselerator utama bagi pembangunan desa di era serba digital.

Angka Kesenjangan yang Harus Dihapus

Meskipun laju penetrasi internet di Indonesia terus meningkat, disparitas antara wilayah perkotaan dan perdesaan masih menjadi pekerjaan rumah yang besar. Angka desa Blank Spot yang tercatat oleh kedua kementerian menjadi bukti nyata ketimpangan ini.

Menurut data awal Kemkomdigi, ada sekitar 2.300 desa di seluruh Indonesia yang tercatat belum memiliki akses internet. Sementara itu, Kemendes PDTT memiliki catatan yang sedikit lebih tinggi, yakni sekitar 3.000 desa yang masih menanti koneksi digital.

Menkomdigi Meutya Hafid menjelaskan, langkah pertama yang krusial dari kerja sama ini adalah penyelarasan data.

“Jadi, kami bisa memulai dengan data yang memang tidak terlalu berbeda, tinggal dicocokkan nanti dari desa-desa itu mana yang akan kita prioritaskan untuk terbangun koneksinya di tahun 2026,” ujar Meutya seusai penandatanganan MoU.

Penyelarasan data ini sangat penting agar pembangunan infrastruktur, yang direncanakan mulai tahun 2026, dapat berjalan tepat sasaran dan efisien, menjangkau desa yang benar-benar membutuhkan.

Internet Bukan Sekadar Komunikasi, Tapi Mesin Ekonomi Desa

Bagi Kemendes PDTT, ketersediaan sarana akses internet bukan lagi pilihan, melainkan keharusan untuk mempercepat upaya pemajuan desa. Mendes PDTT Yandri Susanto menegaskan, tanpa sinyal yang stabil, program-program strategis di tingkat desa akan sulit berjalan maksimal.

Akses internet adalah nyawa bagi sektor-sektor unggulan desa, di antaranya:

• Desa Ekspor: Memungkinkan pelaku UMKM desa terhubung langsung dengan pasar global tanpa perantara, memangkas biaya distribusi, dan memperluas jangkauan promosi.
• Desa Wisata: Memudahkan promosi keindahan alam dan budaya desa secara online, sekaligus mempermudah wisatawan melakukan reservasi dan pembayaran digital.
• Hilirisasi Produk: Akses informasi dan teknologi terbaru membantu petani atau pengrajin desa meningkatkan kualitas dan nilai jual produk mereka.

“Mudah-mudahan dengan MoU ini kita akan bisa mempercepat kerja-kerja kami di tingkat desa, terutama dalam menangani persoalan-persoalan sinyal dan internet,” kata Yandri.

Yandri juga menambahkan bahwa kerja sama ini akan dilanjutkan dengan perjanjian teknis yang mencakup pertukaran data, memungkinkan Kemkomdigi mendapatkan informasi tentang program prioritas desa mana yang harus diintervensi terlebih dahulu, demi dampak ekonomi yang maksimal.

Menuju Indonesia Emas dengan Infrastruktur Digital Merata

Kolaborasi antara Kemkomdigi yang fokus pada infrastruktur digital, dan Kemendes PDTT yang fokus pada pengembangan ekonomi wilayah, adalah model sinergi yang ideal.

Langkah ini tidak hanya sekadar memasang menara Base Transceiver Station (BTS) atau menyambungkan fiber optik, tetapi lebih jauh, ini adalah upaya membuka isolasi geografis dan ekonomi yang selama ini menghimpit potensi desa.

Ketika akses internet sudah tersedia, masyarakat desa akan setara dengan masyarakat kota dalam hal akses pendidikan online, layanan kesehatan jarak jauh (Telemedicine) dan literasi keuangan digital.

Operasi Sinyal Rata ini adalah investasi besar untuk masa depan, memastikan bahwa Indonesia dapat menyambut momentum bonus demografi dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas dengan fondasi digital yang kuat dan merata dari Sabang hingga Merauke.