Nesabamedia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), semakin gencar menerapkan konsep energi berkelanjutan dalam pembangunan infrastruktur digital di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
Salah satu langkah konkret adalah memanfaatkan energi surya (panel surya) sebagai sumber daya utama untuk mengoperasikan Base Transceiver Station (BTS) 4G.
Pemanfaatan energi surya ini menjadi solusi strategis untuk mengatasi tantangan geografis dan logistik yang ekstrem di wilayah 3T.
Direktur Utama BAKTI Kemkomdigi sebelumnya telah menegaskan bahwa pembangunan BTS 4G di kawasan ini mengedepankan konsep 100% ramah lingkungan.
Keunggulan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Penggunaan PLTS sebagai sumber listrik utama BTS di daerah terpencil memiliki beberapa keunggulan krusial dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar fosil:
- Efisiensi Biaya Logistik: PLTS menghilangkan kebutuhan pasokan bahan bakar (seperti solar) yang biayanya sangat tinggi dan sulit diangkut ke lokasi-lokasi terpencil yang hanya bisa diakses dengan berjalan kaki.
- Ramah Lingkungan: Penggunaan energi terbarukan secara drastis mengurangi gas emisi, sejalan dengan komitmen pemerintah terhadap keberlanjutan.
- Kemandirian Energi: Energi matahari tidak akan habis, dan BTS dilengkapi dengan sistem penyimpanan baterai canggih yang mampu menyuplai listrik hingga lebih dari 100 jam ketika cahaya matahari minim.
Misi Besar Konektivitas & Keadilan Digital
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menekankan bahwa upaya ini merupakan bagian integral dari visi besar Presiden untuk menyediakan layanan publik berbasis digital hingga ke pelosok dan pos perbatasan.
“Transformasi digital tidak mungkin terjadi tanpa konektivitas yang baik. Kita perlu mempersiapkan sampai ke pelosok hingga pos di perbatasan untuk bisa terkoneksi,” kata Menkomdigi.
Pembangunan infrastruktur digital, baik melalui BTS 4G maupun Satelit Republik Indonesia-1 (SATRIA-1), bertujuan utama untuk meningkatkan produktivitas masyarakat 3T.
Hal ini diharapkan dapat mendukung pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, mewujudkan keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia.
Hingga saat ini, ribuan titik layanan publik di wilayah 3T telah terhubung melalui program BAKTI Akses Internet (AKSI) dan konektivitas seluler 4G
Read More:
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: