Nesabamedia – Pemerataan akses internet di Indonesia masih menghadapi tantangan besar. Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), memang gencar membangun infrastruktur, termasuk layanan internet pita lebar tetap yang kini hadir dalam program bernama Kampung Internet (01/11).
Namun, masalah klasik sering muncul: bagaimana memastikan infrastruktur mahal ini berkelanjutan dan tidak ‘mati suri’ setelah proyek selesai? Siapa yang akan memperbaiki kabel fiber optik yang putus di tengah hutan, atau menangani troubleshoot saat jaringan ngadat di malam hari?
Jawabannya: SDM lokal, yang kini disiapkan melalui kerja sama strategis dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di daerah. Ini bukan hanya soal koneksi, tapi juga soal kemandirian digital dari Sabang sampai Merauke.
SMK Jadi ‘Pusat Keunggulan’ Jaringan Fiber Optik
Langkah Kemkomdigi menggandeng SMK patut diacungi jempol. Alih-alih selalu mengandalkan teknisi dari kota atau Jakarta, kini mereka berinvestasi pada talenta muda yang tinggal dekat dengan lokasi jaringan.
Menurut Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemkomdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto, keberlanjutan infrastruktur adalah kunci.
“Setelah ada infrastruktur, tentu dibutuhkan maintenance (pemeliharaan). Tidak mungkin semua pemeliharaan dilakukan dari jarak jauh. Oleh karena itu, di kampung atau daerah tersebut harus ada teman-teman yang bisa mengawasi, menjaga, dan mengoperasikannya,” ujar Bonifasius.
Kemkomdigi memilih SMK yang memiliki jurusan relevan dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Anak-anak SMK ini akan dilatih secara intensif, bahkan didorong menjadi pusat keunggulan bidang jaringan fiber optik.
Tujuannya jelas, seperti ditegaskan oleh Menteri Komdigi Meutya Hafid: “Kami dorong tenaga lokal untuk bisa merawat jaringan sehingga tidak selalu bergantung pada teknisi dari luar daerah.”
Membangun “Kampung Internet” Anti-Mangkrak
Program Kampung Internet sendiri baru diresmikan pada September 2025. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah membuka keterhubungan digital hingga pelosok.
Secara bertahap, program ini menargetkan 20 desa dengan total 1.194 titik akses internet yang dibantu pemerintah pada tahun 2025. Khusus untuk wilayah Sumatera Utara saja, misalnya, dialokasikan 307 titik akses.
Kolaborasi dengan SMK memastikan bahwa:
- Respon Cepat: Jika terjadi kerusakan, teknisi lokal (siswa/lulusan SMK) bisa segera bertindak tanpa perlu menunggu kedatangan teknisi dari ibu kota kabupaten/provinsi.
- Efisiensi Biaya: Biaya operasional dan pemeliharaan jangka panjang menjadi lebih efisien.
- Pemberdayaan Ekonomi: Tercipta lapangan kerja baru bagi pemuda setempat sebagai pengelola atau teknisi jaringan desa.
Pandu Digital: Mengatasi ‘Gagap Teknologi’ di Akar Rumput
Pembangunan infrastruktur fisik (jaringan) saja tidak cukup. Masyarakat desa juga perlu diajari cara memanfaatkan internet secara maksimal, bukan hanya untuk hiburan. Di sinilah peran pilar kedua, yaitu penguatan literasi digital melalui program Pandu Digital masuk.
Pandu Digital adalah relawan yang bertindak sebagai pendamping. Mereka mengenalkan pemanfaatan teknologi secara produktif, aman, dan beretika.
Ini penting, sebab tidak jarang setelah internet tersedia, masyarakat bingung atau bahkan menjadi korban kejahatan siber. Pandu Digital menjadi kepanjangan tangan Kemkomdigi di lapangan untuk memastikan:
- Masyarakat dapat menggunakan internet untuk akses informasi pendidikan.
- UMKM lokal dapat menggunakan internet untuk pemasaran online.
- Masyarakat terhindar dari informasi palsu (hoax) dan penipuan digital.
“Pandu digital menjadi kepanjangan tangan kami untuk mendampingi masyarakat. Semoga ini mempercepat tidak hanya adopsi teknologi, tetapi, juga dampaknya bagi masyarakat,” tutup Bonifasius.
Langkah Kemkomdigi menggandeng SMK adalah pendekatan holistik yang cerdas. Program ini tidak hanya sekadar ‘memberi kail’, tetapi juga ‘mengajari cara membuat jaring’ bagi masyarakat desa.
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com:











