• Our Partners:

Komdigi Uji Coba Teknologi Pengenalan Wajah untuk Memperkuat Keamanan Identitas Digital

Nesabamedia—Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bekerja sama dengan Telkomsel menggelar uji coba registrasi pelanggan jasa telekomunikasi dengan metode biometrik khususnya pengenalan wajah (Face Recognition) bertempat di GraPARI Graha Merah Putih, Jakarta.

Tujuan utamanya adalah memperkuat keamanan identitas digital dan melindungi data pelanggan.

Petugas yang terlibat tampak mendemonstrasikan proses pendaftaran pelanggan berdasarkan data kependudukan biometrik.

Sistem ini juga menyertakan fitur liveness Detection, guna memastikan bahwa wajah yang dipindai adalah individu hidup bukan foto, video, atau manipulasi digital seperti Deepfake. Beberapa faktor mendasari inisiatif ini:

Menekan potensi penipuan identitas

Sistem registrasi kartu SIM dan layanan telekomunikasi sering menjadi korban penyalahgunaan identitas, misalnya nomor yang didaftarkan atas nama orang lain. Pengenalan wajah ditargetkan sebagai penguatan metode verifikasi identitas.

Menuju ekosistem identitas digital nasional

Pemerintah tengah menyusun regulasi (seperti Peraturan Menteri) sebagai payung hukum untuk penggunaan biometrik dalam telekomunikasi, termasuk e‑SIM dan SIM fisik.

Efisiensi & keakuratan registrasi

Dengan metode biometrik yang terhubung ke data kependudukan (Dukcapil), identitas yang diverifikasi bisa lebih cepat dan akurat dibanding metode manual (NIK, KK) semata.

Penerapan pada e‑SIM dan SIM fisik

Awalnya uji coba ini dicanangkan untuk e‑SIM, namun direncanakan akan diperluas ke semua jenis kartu SIM.

Tetapi ada tantangan mengenai pengembangan regulasi baru ini, di mana data wajah dan biometrik sangat sensitif. Jika bocor atau disalahgunakan, dampaknya jauh lebih kompleks daripada kebocoran data biasa.

Regulasi, enkripsi, pembatasan akses, dan audit independen harus menjadi bagian dari sistem.

Teknologi seperti GAN (Generative Adversarial Networks) bisa menghasilkan wajah palsu yang sangat realistis. Deteksi liveness harus sangat canggih agar tidak tertipu. Dalam penelitian terkait deteksi Deepfake, teknik korelasi konvolusional bisa digunakan untuk mendeteksi jejak manipulasi pada citra wajah.

Basis data kependudukan (Dukcapil), server penyimpanan enkripsi, konektivitas, keamanan jaringan semua harus siap menangani volume data biometrik. Sistem harus memiliki redundansi dan cadangan agar tidak terjadi kegagalan sistem secara massal.

Pakar dari ITB menyebut bahwa penerapan Face Recognition untuk registrasi SIM adalah langkah tepat guna memperkuat autentikasi digital masyarakat. Tetapi, aspek keamanan data harus sangat diperhatikan.

Kritikus berpendapat bahwa meskipun kebijakan ini menjanjikan, tanpa edukasi publik dan regulasi yang kuat, potensi resistensi maupun kontroversi privasi sulit dihindari.

Editor: Hudalil Mustakim

Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com:

Download Software Windows

Download Aplikasi Android

Download Driver Printer

Download Sistem Operasi

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments