Nesabamedia – Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), menyadari bahwa persaingan global di era digital bukanlah tentang siapa yang memiliki Hardware termurah, melainkan siapa yang memiliki talenta digital paling unggul (02/11).
Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, Kemkomdigi memprioritaskan pembangunan ekosistem digital yang kuat, inklusif, dan yang paling penting, berdaya saing global.
Strategi yang ditempuh adalah pendekatan holistik, mengintegrasikan tiga pilar utama: peningkatan literasi, pelatihan intensif, dan dukungan inovasi. Tujuannya adalah mentransformasi masyarakat dari sekadar konsumen digital menjadi produsen dan inovator digital.
Merancang Developer Kelas Dunia Lewat Kemitraan Strategis
Langkah paling ambisius adalah kemitraan dengan pemain teknologi global, yang salah satunya terwujud dalam Apple Developer Academy. Akademi ini bukan hanya sekadar fasilitas pelatihan, tetapi menjadi melting pot di mana kurikulum global bertemu dengan kearifan lokal.
- International Hub Talenta: Seperti yang ditegaskan oleh Wamenkomdigi Nezar Patria, akademi ini sengaja dirancang sebagai international hub. Kehadiran peserta dari berbagai negara memaksa talenta-talenta Indonesia untuk berinteraksi, berkolaborasi, dan bersaing di level internasional sejak dini. Ini adalah “laboratorium persaingan” yang menyiapkan mereka menghadapi pasar kerja global.
- Fokus pada Problem Solving: Kurikulumnya menekankan pada design thinking dan problem solving yang mendalam. Para lulusan diharapkan tidak hanya menguasai bahasa pemrograman, tetapi juga mampu menciptakan solusi digital yang relevan dan berdampak bagi masyarakat, baik di sektor UMKM, pendidikan, maupun kesehatan.
Beyond The Academy: Ekosistem Digital Inklusif
Strategi Kemkomdigi melampaui pelatihan developer kelas atas. Ini mencakup seluruh lapisan masyarakat digital:
- Literasi Digital Massal: Program pelatihan literasi digital terus digencarkan hingga ke pelosok desa untuk memastikan semua warga melek teknologi dan aman dalam berinteraksi di ruang digital.
- Dukungan Startup dan Inkubasi: Kemkomdigi secara aktif mendukung program akselerator dan inkubator lokal untuk memberikan modal dan mentorship kepada startup tahap awal. Tujuannya adalah memperbanyak jumlah startup yang memiliki potensi unicorn baru, memperkuat basis ekonomi digital nasional.
- Regulasi Pro-Inovasi: Pemerintah juga berupaya menyusun regulasi yang adaptif dan pro-inovasi, menciptakan iklim investasi yang sehat dan menarik bagi investor global untuk menanamkan modal di perusahaan rintisan Indonesia.
Dengan strategi ini, Indonesia diproyeksikan dapat menghasilkan 2 juta talenta digital terampil dalam lima tahun ke depan. Jumlah ini sangat krusial untuk mengisi kebutuhan industri yang kini starving akan SDM berkualitas di bidang Data Science, Cloud Engineering, dan Cybersecurity.
Upaya ini adalah taruhan besar Indonesia untuk memastikan Bonus Demografi 2035 menjadi momentum emas yang membawa Indonesia menjadi kekuatan ekonomi terbesar di Asia.
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com:











