Nesabamedia—Maraknya kasus penipuan daring yang menargetkan kelompok lanjut usia (lansia) di seluruh dunia mendorong Meta, perusahaan induk WhatsApp dan Messenger, untuk bertindak cepat (23/10).
Kedua aplikasi pesan instan raksasa tersebut kini resmi merilis serangkaian fitur deteksi penipuan baru yang dirancang khusus untuk menjadi ‘benteng digital’ bagi para pengguna senior.
Fitur-fitur ini menjadi bagian dari upaya serius Meta dalam memerangi sindikat penipuan yang sering menggunakan teknik rekayasa sosial dan pendekatan emosional untuk menguras tabungan korban.
Modus Baru di WhatsApp: Peringatan Berbagi Layar
Salah satu metode yang paling sering digunakan penipu untuk mencuri data sensitive seperti informasi perbankan atau kode verifikasi adalah melalui fitur berbagi layar (Screen Sharing) saat melakukan panggilan video.
Untuk memitigasi risiko ini, WhatsApp kini akan menampilkan peringatan khusus ketika seorang pengguna mencoba membagikan layarnya dalam panggilan dengan kontak yang belum tersimpan atau tidak dikenal.
Peringatan ini diharapkan dapat membuat pengguna, terutama lansia yang kurang familiar dengan modus kejahatan siber, berpikir dua kali sebelum tanpa sengaja memberikan akses penuh kepada penipu. Ini adalah langkah pencegahan yang sangat penting mengingat penipu sering memanfaatkan kebingungan atau demensia awal yang dialami lansia.
Deteksi Cerdas di Messenger: Waspada Risiko Kehilangan Uang
Sementara itu, Messenger tengah menguji teknologi deteksi penipuan yang lebih canggih berbasis Kecerdasan Buatan (AI). Sistem ini dirancang untuk menilai apakah pesan yang masuk tergolong mencurigakan atau berpotensi penipuan.
Jika sistem mendeteksi kemungkinan adanya aktivitas penipuan, pengguna akan menerima peringatan mencolok berupa tulisan: “Berhati-hatilah, Anda berisiko kehilangan uang.”
Layar peringatan ini juga akan memaparkan berbagai modus penipuan umum yang sering menyasar lansia, seperti tawaran pekerjaan palsu, janji investasi bodong, atau skema keuntungan cepat. Pengguna kemudian diberikan opsi yang mudah untuk segera memblokir atau melaporkan akun mencurigakan tersebut.
Target Utama Penipu: Lansia yang Kesepian
Data menunjukkan, sindikat penipuan kerap menargetkan lansia yang rentan secara emosional, seperti mereka yang kesepian atau mengharapkan perhatian, tak jarang menggunakan taktik “ketertarikan romantis” atau Romance Scam.
Mereka mengincar korban di berbagai platform, mulai dari media sosial, aplikasi kencan, hingga aplikasi kripto.
Meta menyatakan komitmen mereka memberantas akun-akun yang terlibat dalam aktivitas penipuan daring. Selama paruh pertama tahun 2025, Meta telah menindak sekitar delapan juta akun penipuan, termasuk yang terhubung dengan pusat-pusat penipuan di beberapa wilayah Asia Tenggara dan Timur Tengah.
Langkah-langkah pencegahan ini diperkuat dengan bergabungnya Meta dalam National Elder Fraud Coordination Center, sebuah lembaga nirlaba yang menyatukan penegak hukum dengan perusahaan teknologi dan ritel (seperti Google, Amazon, dan Microsoft) untuk bersama-sama memerangi penipuan yang secara spesifik menargetkan lansia.
Peringatan informasional yang dihadirkan di WhatsApp dan Messenger diharapkan menjadi lapisan pertahanan pertama yang efektif, membantu melindungi para senior dari kerugian finansial dan pelecehan yang disebabkan oleh kejahatan siber.
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com:











