Nesabamedia—Fenomena kreator yang kehilangan kanal YouTube mereka karena pelanggaran aturan kini menemukan secercah harapan. Raksasa platform video global ini dikabarkan meluncurkan kebijakan ‘kesempatan kedua’ yang memungkinkan para kreator yang dipecat kembali aktif (11/10).
Namun, jalur kembali ini tak mudah dan hanya berlaku untuk jenis pelanggaran tertentu. Apa saja syaratnya?
Dunia konten digital khususnya di kanal platform YouTube adalah medan yang keras. Satu salah langkah bisa berarti tamatnya karier, hilangnya jutaan Subscriber, dan putusnya sumber penghasilan. Selama bertahun-tahun, YouTube dikenal sangat ketat, terutama dalam menegakkan Pedoman Komunitas.
Akan tetapi, angin perubahan bertiup dari kantor pusat YouTube. Dalam sebuah langkah yang dinilai berani, YouTube mengumumkan akan membuka pintu bagi sebagian kreator yang sebelumnya telah didepak atau Terminate dari Platform mereka.
Ini adalah pengakuan tidak langsung bahwa, seiring waktu berjalan, beberapa kebijakan masa lalu mungkin terlalu kaku, dan kini saatnya memberi kesempatan kedua.
“Kami menyadari bahwa banyak kreator yang akunnya pernah dihapus sebenarnya layak mendapatkan kesempatan kedua,” demikian pernyataan di blog resmi YouTube, menunjukkan semangat untuk ‘memperbaiki hubungan dengan komunitas’ kreator mereka.
Alasan YouTube Beri ‘Ampun’ Bagi Kreator?
Keputusan YouTube ini bukan sekadar niat baik, melainkan juga respons terhadap evolusi regulasi dan tekanan dari pihak luar.
Perubahan kebijakan yang kini disebut sebagai program “percontohan” ini erat kaitannya dengan masalah moderasi konten di masa lalu, terutama yang menyangkut isu politik dan kesehatan global.
Saat pandemi COVID-19 merebak, dan menjelang integritas pemilu di beberapa negara, platform digital besar seperti YouTube, Facebook, dan Twitter menerapkan kebijakan super ketat terhadap misinformasi.
Kanal yang dianggap menyebarkan konten yang salah tentang vaksin, atau yang memicu kekerasan politik, langsung ditindak tegas, termasuk akun-akun besar seperti yang terkait dengan mantan Presiden AS, Donald Trump.
Kini, banyak dari kebijakan ketat itu sudah tidak relevan lagi. Inilah poin kuncinya, YouTube kini membuka peluang bagi kreator yang kanalnya dihentikan karena pelanggaran berulang terhadap kebijakan terkait COVID-19 dan integritas pemilu yang kini sudah tidak lagi berlaku.
Langkah ini juga dipicu oleh permintaan resmi dari anggota Senat Amerika Serikat. Mereka meminta Alphabet (perusahaan induk YouTube) untuk menyelidiki dugaan campur tangan pemerintah dalam kebijakan moderasi konten. Sebagai respons, Alphabet menegaskan komitmen mereka terhadap kebebasan berekspresi dengan memberi peluang bagi para kreator terdampak untuk kembali.
Siapa yang Layak Mendapatkan ‘Kesempatan Kedua’ Ini?
Meski terdengar seperti amnesti massal, program “kesempatan kedua” ini tidak berlaku untuk semua jenis pelanggaran. YouTube sangat selektif dan akan mempertimbangkan permohonan dengan cermat, mengevaluasinya berdasarkan tingkat pelanggaran.
Kelompok yang Berpotensi Lolos:
- Pelanggaran Kebijakan Kedaluwarsa: Kreator yang terdampak langsung oleh aturan yang kini sudah dicabut, seperti misinformasi COVID-19 atau integritas pemilu lama.
Kelompok yang Dikecualikan:
- Pelanggaran Berat Berulang: Kreator yang pernah melakukan pelanggaran berat atau berulang terhadap Pedoman Komunitas atau Persyaratan Layanan, seperti konten yang sangat vulgar, berbahaya, atau penipuan.
- Keselamatan Anak: Kanal yang aktivitasnya membahayakan komunitas YouTube, terutama terkait keselamatan anak, tidak akan diizinkan kembali.
- Pelanggaran Hak Cipta: Kreator yang kanalnya dihentikan karena melanggar aturan hak cipta (sistem strike hak cipta) juga tidak diperkenankan membuat kanal baru.
Dengan kata lain, second chance ini ditujukan bagi mereka yang terkena imbas kebijakan yang sifatnya spesifik dan temporer, bukan bagi pelanggar pedoman dasar yang membahayakan platform.
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com:











