• Our Partners:

Mengapa Huawei Tetap Menjadi Nomor 1 di Pasar Smartphone 5G Cina?

NESABAMEDIA.COMHuawei masih berjuang dengan adanya sanksi dagang yang diterapkan oleh pemerintah Amerika Serikat selama beberapa tahun terakhir.

Sebelum pemerintah Amerika mengenakan berbagai sanksi kepada Huawei, pabrikan asal Cina itu sedang naik daun untuk menjadi brand smartphone terbesar di dunia. Namun sejak adanya sanksi, bisnis smartphone Huawei ambles. 

Huawei menerima takdirnya ini, namun secara konsisten mengatakan bahwa bisnis smartphone mereka tidak akan mati. Menurut petinggi Huawei, perusahaan sedang mencoba untuk bertahan di pasar smartphone. Faktanya, Huawei tidak mampu bersaing, dan tidak banyak melakukan terobosan untuk bisa ada di pasar smartphone. 

Setelah kehilangan layanan Google Mobile Services, Huawei kini terpaksa fokus pada bisnis smartphone mereka di Cina. Riset pasar terkini dari pasar smartphone Cina, menunjukkan bahwa perusahaan itu memiliki kinerja yang apik, setidaknya pada segmen 5G.

Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Counterpoint Research, pangsa pasar Huawei pada kuartal ketiga tahun ini mengalami perubahan yang signifikan. Brand smartphone seperti Vivo dan Oppo mampu meraih 20% pangsa pasar, menjadi dua brand terbesar di Cina. 

Sementara itu, Huawei berada di urutan keenam pada periode tersebut. Ini adalah penurunan sangat besar sampai 77% dibandingkan tahun lalu, dan pangsa pasarnya hanya 8%. Bahkan, perusahaan riset lainnya menyebut Huawei tidak lagi memiliki taji. Dalam kondisi ini, banyak orang pun menilai bahwa Huawei telah gagal dengan bisnis smartphone mereka. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa posisi Huawei dalam pangsa pasar smartphone 5G, tidak tergoyahkan.

Dari data penjualan pada kuartal ketiga tahun 2021 di pasar Cina, porsi penggunaan smartphone 5G di negara itu terus mengalami kenaikan, hingga mencapai 27,4%. Pangsa pasar Huawei di sini menembus angka 30,7%. Meski ini adalah penurunan jika dibandingkan pada kuartal sebelumnya, Huawei masih berada di posisi pertama pasar smartphone 5G Cina. 

Ini berarti bahwa 30% dari smartphone 5G yang ada di Cina, merupakan produksi Huawei. Menariknya lagi, selama hampir 16 bulan terjadi kelangkaan pasokan chipset, perusahaan masih mampu mencatatkan penjualan yang positif. Bagaimana ini bisa terjadi?

Alasan Huawei Kuat di Pasar Smartphone 5G Cina

Meski pabrikan smartphone asal Cina mengalami beberapa masalah di pasaran, namun produk-produknya cukup bagus. Tidak adanya Google Mobile Service bukanlah masalah serius di Cina, masalah utamanya adalah sanksi untuk ketersediaan chipset. 

Huawei sendiri memiliki produk seperti Huawei P40, Mate 30, dan Mate 40 Pro. Smartphone ini masih menjadi 10 besar smartphone yang paling laris di Cina. Untuk setiap 100 smartphone 5G, 13 di antaranya adalah dua produk miliki Huawei. Dua produk lain yang menjual lebih banyak produk ketimbang Huawei adalah iPhone 12 dan iPhone 12 Pro Max.

Pengguna smartphone di Cina jatuh hati pada Huawei Nova 7 sejak smartphone itu diluncurkan. Model terbaru dari Nova 7 diluncurkan pada tahun 2020 lalu, dan masih menjadi produk populer di sana. 

Pengguna Huawei paham bahwa perusahaan itu menawarkan jaminan khusus untuk layanan penggantian baterai selama setahun. Selain itu Huawei juga menawarkan garansi 20% untuk penggantian spare-part. Termasuk juga layanan after-sale lain seperti desinfeksi, pembersihan, pengujian dan lainnya yang ditawarkan Huawei. 

Alasan berikut kenapa Huawei bisa kuat pada pasar Cina adalah keberadaan dari Harmony OS. Banyak pengguna di Cina ingin mencoba Harmony OS karena Android dan iOS adalah sistem operasi buatan asing. Huawei sendiri menyadari hal ini, dan mereka berjanji akan merilis 100 model lainnya yang akan mendukung Harmony OS versi terbaru. 

Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com:

Download Software Windows

Download Aplikasi Android

Download Driver Printer

Download Sistem Operasi

Bambang

Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense. 

Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website. 

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments