• Our Partners:

Masalah Privasi dan Keamanan Pengguna Dalam Facebook Metaverse

Facebook sekarang telah berganti nama menjadi Meta. Ada banyak hal tentang masa depan yang menjanjikan dari Metaverse baru saat diluncurkan oleh perusahaan hari Kamis kemarin. Namun di balik semua gembar-gembor masa depan, ada sesuatu yang ditutupi yakni, privasi dan keamanan pengguna.

Masalah soal privasi dan keamanan pengguna selalu menjadi tantangan utama saat sebuah perusahaan mencoba untuk mengubah citra atau meyakinkan konsumen bagaimana rencananya untuk berubah dan melakukan perbaikan di masa depan. Masalah semacam ini, tentu saja, menjadi dua kali lipat ketika perusahaan itu adalah Facebook.

Facebook dulu adalah anak emas dalam dunia teknologi, tetapi baru-baru ini mereka mendapatkan label baru di mana tidak ada yang mempercayainya. Sejujurnya, itu adalah kesalahan Facebook sendiri.

Ini penting bagi kebanyakan orang yang mengunjungi situs web teknologi. Orang-orang menjadi semakin peduli tentang bagaimana perusahaan yang membuat perangkat yang terhubung, dan perangkat lunak yang menjalankannya, memperlakukan privasi mereka. Ini terutama karena begitu banyak perusahaan telah menunjukkan bahwa mereka tidak cenderung memperlakukannya dengan baik, terutama karena ide-ide baru diubah menjadi produk atau layanan baru.

Asisten virtual adalah contoh utama. Sepuluh tahun yang lalu, tidak ada yang akan membayangkan bagaimana perangkat lunak seperti Alexa atau Google Assistant bisa menjadi sangat membantu atau sangat invasif. Tetapi pada tahun 2021, bahkan Apple mengumpulkan banyak data pengguna melalui Siri (bahkan lebih dari yang dikumpulkan Google dengan Assistant-nya) dan Apple sebagai perusahaan bangga dengan betapa sedikit data yang dikumpulkannya dan seberapa pribadi penggunaan layanan yang seharusnya didapatkan pengguna.

Ini membuat banyak orang khawatir tentang bagaimana Metaverse akan mengumpulkan, melindungi, dan menggunakan semua data mereka.

Dari kebijakan yang memungkinkan pihak ketiga untuk mengumpulkan data tentang pengguna dan teman mereka, mendorong perpecahan politik, mengabaikan konten yang berbahaya bagi anak-anak dan remaja, Facebook telah menunjukkan bahwa mereka mampu melakukan banyak hal buruk. Banyak orang dari berbagai kalangan mulai membenci Facebook, bahkan pemerintah Amerika Serikat itu sendiri.

Semua orang membenci Facebook karena, jauh di lubuk hati, tidak ada yang mempercayai Facebook. Kecuali untuk sebagian besar penggunanya, yang merupakan masalah nyata.

Korban Metaverse

Facebook memang memiliki banyak orang yang tidak terlalu paham teknologi di platformnya. Ini tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa Facebook dipenuhi dengan pengguna alay atau bahwa ada rekan anda yang gaptek. Sebaliknya, dalam hal ini hanya mengatakan bahwa, sebagian besar pengguna Facebook tidak benar-benar mengikuti tren teknologi terbaru.

Itu bisa berarti beberapa hal. Seperti tidak mengetahui perusahaan mana yang membuat smartphone Android terbaik, atau informasi soal spesifikasi yang berbeda dari perangkat tertentu. Ini juga berarti bahwa sebagian besar pengguna tidak mengerti mengapa Facebook bermasalah karena perusahaan memainkan peran besar dalam sejumlah isu kabar hoax yang bisa mempengaruhi pandangan politik seseorang. 

Terlebih lagi, ketika perusahaan mengumumkan rencananya soal cryptocurrency, yang kemudian ditentang oleh pemerintah Amerika Serikat dengan mengatakan bahwa “Facebook tidak dapat dipercaya untuk mengelola sistem pembayaran atau mata uang digital ketika kemampuannya yang ada untuk mengelola risiko dan menjaga konsumen tetap aman, telah terbukti sepenuhnya tidak cukup.”

Orang-orang yang tidak tahu atau tidak peduli tentang semua ini juga perlu dilindungi dari praktik-praktik semacam ini. Sayangnya, kesenjangan ini tidak akan hilang ketika dan jika Facebook dan perusahaan “induk” barunya, Meta, menemukan cara untuk memasarkan perangkat keras baru yang menyedot orang ke dunia baru yang penuh dengan persepsi alternatif yang disebut Metaverse.

Mayoritas basis pengguna Facebook adalah orang-orang yang perlu dilindungi dari perusahaan seperti Facebook.

Orang yang biasanya tidak peduli dengan semua hal tentang teknologi akan melihat sesuatu yang terlihat keren dan mudah digunakan, dan mereka akan mencobanya. Namun, mereka tidak akan tahu (atau peduli) tentang cara baru untuk memanen data dan bagaimana data tersebut dapat digunakan. Bahkan para regulator tidak akan siap untuk masa depan meta ini.

Zuckerberg dan perusahaan menyebutkan bahwa Meta peduli dengan privasi dan keamanan pengguna. Banyak orang yang tidak percaya akan hal itu, karena mereka tidak pernah diberi alasan untuk mempercayai Facebook. Tidak ada nama baru yang akan mengubah itu.

Eksperimen internet 3.0 ini juga tidak hanya akan dijalankan oleh Facebook. Setiap perusahaan yang memiliki saham di dunia yang terhubung akan ikut campur. Orang-orang pun berharap ada cara untuk meminta pertanggungjawaban mereka dan menjaga mereka tetap jujur soal Meta yang baru ini.

Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com:

Download Software Windows

Download Aplikasi Android

Download Driver Printer

Download Sistem Operasi

Bambang

Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense. 

Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website. 

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments