Skema Penipuan AppleCare Pakai 1.000 iPhone Palsu dari Hong Kong

NESABAMEDIA.COM – Sepasang warga negara Tiongkok didakwa melakukan penipuan di Swiss menggunakan skema yang melibatkan lebih dari 1.000 iPhone palsu yang dibawa dari Hong Kong.

Pasangan ini, seorang ibu dan anak, membawa iPhone yang kelihatan seperti asli ke Apple Stores, tempat mereka meminta penggantian spare parts. IPhone palsu, yang disimulasikan kerusakan air, juga diberi nomor IMEI yang cocok dengan iPhone asli dengan kebijakan AppleCare+ yang sah, sebagaimana 9to5Mac mengabarkan.

Apple Store khawatir bahwa memeriksa iPhone semacam itu dapat mengakibatkan korsleting dan kebakaran baterai, sehingga setelah kebijakan AppleCare+ dikonfirmasi, perangkat tersebut diganti dengan yang baru seharga 99 franc Swiss, yang setara dengan sekitar Rp1.600.000.

Sang putra mampu menukar lebih dari 1.000 iPhone palsu, sementara sang ibu menukar lebih dari 100. Mereka menerima iPhone palsu dari kontak di Hong Kong dan mengirimkan yang asli kembali, mendapatkan 10 franc Swiss, atau sekitar $ 11, untuk setiap perangkat, sebagaimana dilansir dari Situs web berita Swiss SRF.

Pasangan itu, yang mengklaim bahwa mereka percaya bahwa iPhone itu nyata, akan muncul di pengadilan hari ini dan besok, menurut SRF. Putranya, yang telah tinggal di Swiss selama hampir 20 tahun, menghadapi hukuman penjara empat tahun dan kemungkinan diusir dari negara itu atas tindak kriminalitas yang ia lakukan.

Laporan itu mengatakan bahwa ibu dan anak itu ditangkap ketika petugas bea cukai Swiss mencegat dua paket dengan 50 iPhone yang dianggap palsu. Namun, masih belum jelas bagaimana petugas bea cukai mengenali iPhone palsu, bahkan ketika staf Apple Store tidak.

Penipuan itu baru terungkap ketika petugas bea cukai Swiss di Basel mencegat dua paket dengan 50 iPhone kemudian terbukti palsu. Karya itu tidak menjelaskan bagaimana Bea Cukai bisa mengenali mereka sebagai palsu sementara staf Apple Store tidak.

Pihak Apple telah dihubungi untuk mengomentari masalah ini, termasuk apakah ia akan menerapkan perubahan untuk melindungi diri dari skema serupa di masa mendatang. Kami akan memperbarui artikel ini segera setelah kami mendengar pembaruan terkait berita ini.

Editor: Muchammad Zakaria