Did You Know?

We design Docly for the readers, optimizing not for page views or engagement

Docly

HRM (Human Resource Management)

Estimated reading: 6 minutes 333 views

Apa itu HRM?

Pengelolaan sumber daya manusia tidak jauh dari pembahasan Human Resource Management atau biasa disebut dengan HRM. HRM ini sangat umum kita dengar di lingkungan perusahaan. Tujuannya adalah untuk menunjang kinerja para karyawan yang ada di perusahaan tersebut.

Umumnya HRM diaplikasikan ke dalam perusahaan yang memiliki skala besar dan sudah mempunyai prosedur dan pola yang sangat baik. Pengaturan sumber daya tersebut dilakukan dengan baik untuk dapat membantu mewujudkan visi serta misi perusahaan.

Namun ada banyak para pegawai yang terkadang menyepelekan hal ini, dengan begitu program tersebut tidak bisa terlaksana dengan maksimal. Itulah mengapa setiap perusahaan harus memiliki divisi Human Resource Management yang bermutu.

Perancangan HRM (Human Resource Management)
Perancangan HRM (Human Resource Management)

Definisi dari Human Resaurce Management (HRM) tersebut ialah sebuah cara yang dirancang untuk dapat mengatur sumber daya yang berada didalam lingkup perusahaan, seperti tenaga kerja. Sistem tersebut juga sengaja diciptakan untuk dapat memaksimalkan kinerja dari tiap individu agar dapat bekerja dengan efektif, dengan begitu tujuan akan lebih mudah untuk tercapai.

Lalu bagaimana HRM bertugas? HRM bertugas untuk merancang suatu sistem Human Resaurce yang efektif, berharap cara tersebut bisa diaplikasikan kedalam industri yang sedang berkembang saat ini. Sederhananya, Human Resource Management ialah pemanfaatan keahlian para karyawan yang sama dengan bidang yang dikuasai serta dapat menempati posisi yang tepat.

Dengan begitu, maka karyawan tersebut isa berperan secara maksimal dalam melaksanakan pekerjaan maupun tanggungjawab yang mereka emban.

Tujuan Human Resaurce Management (HRM)

Tujuan Human Resaurce Management (HRM)
Tujuan Human Resaurce Management (HRM)

Semakin berkembangnya dunia industri dan usaha di lingkungan pasar, membuat para perusahaan dan pedagang mulai bersaing untuk mendapatkan perhatian para calon pembeli. Banyak dari para perusahan mulai mengembangkan berbagai inovasi, salah satunya adalah di bidang teknologi dan tidak lupa untuk meningkatkan kualitas produk-produknya.

Terdapat beberapa tujuan Human Resource Management yang saat ini menjadi pedoman dari perusahaan,. Apa sajakah itu? Berikut 12 tujuan kebijakan Human Resaurce Management (HRM):

  1. Menyamaratakan kebijakan Human Resource Management dengan kebijakan bisnis maupun strategi suatu perusahaan
  2. Mengembangkan kebijakan sumber daya manusia atau SDM yang sesuai dengan sistem maupun prosedur yang terdapat diperusahaan
  3. Menciptakan filosofi bersesuaian dengan pelanggan yang kuan di keseluruhan perusahaan atau organisasi
  4. Mengembangkan atau merancang strategi penghargaan untuk dapat mendukung kinerja yang lebih baik lagi
  5. Menciptakan komitmen karyawan lebih besar untuk perusahaan atau organisasi
  6. Mengelaborasi peran manager selaku fasilitator
  7. Mengatur sumber daya manusia selaku aset yang sangat penting untuk keunggulan kompetitif perusahaan
  8. Mendorong kinerja tim serta kerjasama yang melewati batas-batas internal perusahaan
  9. Mendukung karyawan untuk dapat mengelola pengembangan serta pembelajaran diri mereka
  10. Memaksimalkan keterkaitan para karyawan melewati komunikasi internal yang baik
  11. Memaksimalkan tanggungjawab yang sama dengan garis manajemen untuk kebijakan sumber daya manusia
  12. Membangun perusahaan yang sederhana dan fleksibel agar dapat merespon dengan cepat terhadap perubahan

Fungsi Human Resource Management (HRM)

Diagram HRM
Diagram Fungsi HRM

Dapat disimpulkan bahwasanya fungsi Human Resource Management (HRM) dapat dibagi menjadi 6 pilar, berikut 6 fungsi Human Resource Management (HRM).

1. Job Analysis dan Design

Top Managemen sudah merancang strategi perusahaan mengenai fungsi HRM, yakni departemen Sumber Daya Manusia akan merancang naalisa kemampuan, tanggungjawab dan pengetahuan dari yang dibutuhkan perusahaan untuk dapat menjalankan serangkaian strategi bisnis perusahaan. Analisa tersebut dikenal dengan job analysis.

Kemudian analisa tersebut berkembang menjadi rangkaian struktur organisasi dengan deskripsi pekerjaan yang menjadi pedoman dalam menjalankan strategi perusahaan. Tentu saja pada deskripsi pekerjaan itu selalu ada requirement skill, knowledge maupun ability. Proses ini dikenal dengan job design.

Recruitment Selection

Setelah itu, departemen sumber daya manusia akan membuat iklan loker (lowongan pekerjaan) serta akan mengadakan tes rekrutmen. Di mana nantinya akan menyeleksi para pelamar kerja yang melamar ke perusahaan melalui iklan tersebut. Rekrutmen merupakan serangkaian proses seleksi yang mengidentifikasi para pelamar yang memenuhi kemampuan, ability serta knowledge yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk dapat menjalankan strategi perusahaan.

2. Training dan Development

Langkah selanjutnya pada saat departemen sumber daya manusia sudah mendapatkan staf yang sesuai dengan permintaan pekerjaan atau job requirement, maka staf tersebut akan mendapatkan training khusus sesuai dengan posisinya. Namun, ada juga posisi yang tidak memerlukan training khusus, sebab keahlian tersebut sudah dimiliki oleh staf tersebut.

Selain itu, departemen juga butuh untuk memberikan pengembangan terhadap soft skill agar dapat melihat potensi kepemimpinan dari tiap staf yang sudah direkrut.

3. Performance Management

Adapun tujuan dari performance management yakni untuk memastikan bahwasanya kegiatan, hasil serta produktivitas para karyawan sudah sesuai dengan strategi organisasi atau perusahaan. Selanjutnya departemen sumber daya manusia butuh untuk merancang sistem penilaian terhadap karyawan agar peningkatan produktivitas terlihat.

Kinerja yang produktif tersebut juga harus disertai oleh peningkatan kesejahteraan para karyawan. Seorang manager yang membawahi para staf atau karyawan mengenai detail pekerjaan haruslah menilai performance para karyawan secara subyektif.

Teruntuk manager yang tak menguasai secara mendetail mengenai pekerjaan stafnya, maka harus menggunakan alat ukur performance pada saat menilai.

4. Pay Structure, Incentives, dan Benefits

Fungsi HRM lainnya yaitu untuk membuat struktur penggajian secara tepat, contohnya yaitu gaji pokok dan tunjangan yang akan didapatkan oleh para karyawan. Ini bertujuan agar standarisasi struktur gaji para perusahaan lebih jelas, serta pengeluaran perusahaan untuk masalah gaji sesuai dengan produktivitas karyawan. Berikut tujuan pentingnya:

  1. Incentives dirancang untuk dapat mendorong para karyawan bisa bekerja secara produktif
  2. Benefits merupakan usaha perusahaan supaya para karyawan dapat senang dan menikmati proses bekerja pada perusahaan tersebut
  3. Perusahaan yang masih dalam proses berkembang akan lebih banyak memberikan insentif khusus kepada karyawannya agar dapat berinovasi lebih besar lagi
  4. Pay stucture, incentives dan benefit juga dapat mengantisipasi pada saat kondisi ekonomi pada perusahaan kian memburuk
  5. Untuk perusahaan yang sudah dalam masa mature, maka akan lebih banyak memberikan karyawannya benefit.

Itulah alasannya mengapa perusahaan harus cerdik dalam mengatur pay structure, incentives dan benefits. Agar produktifitas karyawan lebih tinggi dan tak membebani perusahaan.

5. Labor dan Employee Relations

Satu hal yang perlu ditekankan, perusahaan wajib menjaga hubungan baik dengan para karyawannya. Sebaiknya departemen juga harus memahami peraturan undang-undang ketenagakerjaan di wilayah setempat. Departemen sumber daya manusia butuh untuk menjada hubungan baik apabila terjadi pembentukan serikat buruh yang ada di perusahaan tersebut.

Pembahasan tentang labor dan employee relations tersebut pada intinya merupakan bagaimana cara perusahaan memandang para karyawannya. Perusahaan bisa memandang para karyawan sebagai suatu aset yang harus terus dikembangkan maupun perusahaan bisa memandang karyawan menjadi beban yang nantinya harus dikurangi biayanya.

Perusahaan yang memerlukan keahlian yang cukup tinggi dapat melihat karyawan sebagai set, namun untuk perusahaan yang memerlukan skill yang rendah, maka mereka akan melihat para karyawannya sebagai biaya. Oleh karena itu, perusahaan yang sehat sebaiknya memandang para karyawannya yang produktif sebagai aset.

Demikian beberapa pembahasan mengenai Human Resource Management (HRM). Semoga dari penjelasan ini, anda tidak perlu bingung lagi dengan istilah pekerjaan ini ya.

Leave a Comment

CONTENTS