Selama bertahun-tahun, Microsoft telah berusaha sekuat tenaga untuk mencoba meniru kesuksesan Chrome OS pada perangkat kelas entry. Windows RT, upaya pertama perusahaan yang gagal dengan perangkat ARM, diluncurkan hampir satu dekade lalu. Sementara itu, Mode Windows 10 S mencoba mengatasi masalah keamanan dengan membatasi pemasangan aplikasi, dan Windows 10X yang tampaknya ingin menyederhanakan seluruh OS.
Beberapa sistem operasi tersebut, pada akhirnya tidak berjalan sesuai rencana dan akhirnya dihentikan pengembangannya. Kini, Microsoft kembali dengan pesaing Chromebook lainnya, yakni Windows 11 SE.
Diumumkan kemarin bersama beberapa perangkat keras Surface baru, Windows 11 SE sejak awal dirancang hanya untuk kebutuhan pendidikan. Seharusnya tidak ada kekhawatiran di sini tentang apakah konsumen yang membeli platform ini akan mengalami kebingungan dan kesulitan, seperti yang sebelumnya terjadi pada Mode RT dan S setelah peluncuran.
Windows 11 SE dibangun dari bawah ke atas untuk siswa, sempurna untuk dijalankan pada perangkat keras kelas entry. Sistem operasi ini akan digunakan Microsoft sebagai senjata dalam menyerang Google.
Sebagai produk yang berfokus pada pendidikan, Windows 11 SE memiliki cakupan yang terbatas. Aplikasi diluncurkan dalam mode layar penuh secara default, yang dirancang untuk membatasi gangguan saat berada di kelas. Penyimpanan cloud sudah ada di dalamnya, jadi anda tidak bergantung pada konten lokal untuk mengerjakan tugas.
Tidak mengherankan pula bahwa pemasangan aplikasi juga dibatasi, perangkat lunak di komputer ini harus disetujui oleh admin. Perangkat lunak pihak ketiga yang berfungsi dengan OS seperti Zoom dan Chrome, yang akan terpasang secara default. Namun karena Microsoft ingin pengguna hidup dalam ekosistemnya, mereka juga memasang aplikasi Microsoft 365 dan Office tersedia out of box.
Untuk memastikan kalangan edukasi memiliki perangkat keras untuk dipilih, laptop Surface baru diluncurkan bersama Windows 11 SE. Surface Laptop SE ini sangat mirip dengan Chromebook kelas entry lainnya, menggunakan layar 720p 11,6″ beresolusi rendah dan sasis besar yang melengkung.
Microsoft menjanjikan masa pakai baterai hingga 16 jam, yang harus sempurna untuk digunakan selama hari sekolah. Ini didukung oleh Intel Celeron N4020 atau N4120, bersama dengan RAM hingga 8GB, semuanya mulai dari hanya Rp3,5 jutaan.
Perlu dicatat bahwa perangkat ini tidak akan ditemukan di toko ritel kebanyakan, karena laptop ini dirancang untuk siswa dan hanya akan tersedia melalui jaringan perusahaan tertentu.
Meski demikian perangkat dengan Windows 11 SE akan menjadi pesaing yang menarik bagi Chrome OS, yang akan berupaya menjegal Google dengan Chromebook-nya. Sekolah-sekolah kebanyakan sudah mengadopsi Chromebook terlebih dahulu, dan Microsoft memang cukup telat menghadirkan OS ini. Namun jika dibandingkan dengan Windows RT atau Mode S, versi Windows SE ini lebih menjanjikan.
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com:
Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense.
Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website.
Laptop seri ini sudah ada di indonesia belum gan?
Di Indonesia kyaknya belum deh gan.