NESABAMEDIA.COM – Smartphone Reno series, merupakan lini produk penting dari Oppo sebagai ambisi perusahaan untuk menantang Samsung dan Xiaomi di segmen flagship. Oppo sendiri terakhir meluncurkan flagship mereka pada beberapa bulan lalu dengan Reno 6 Pro, dan hadirnya Reno 7 Pro menunjukkan bahwa perusahaan memang tengah mengebut persaingan.
Karena jarak peluncuran yang berdekatan dengan Reno 6, tidak banyak hal yang berbeda pada sisi perangkat keras Oppo Reno 7 Pro. Oppo justru berfokus pada bagian desain dan kamera. Smartphone ini mendapatkan sound stereo, dan hanya ada model tunggal dengan RAM 8GB dan penyimpanan 256GB. Smartphone ini menjalani debut pada bulan Februari 2022 dengan Android 11 alih-alih Android 12 yang telah tersedia.
Oppo Reno 7 pertama kali diluncurkan di Cina pada bulan Desember 2021, dan kemudian dirilis untuk pasar global pada tanggal 4 Februari 2022 lalu. India menjadi negara pertama di luar Cina yang mendapatkan smartphone ini, dan negara lainnya akan menyusul setelahnya. Reno 7 Pro hadir dengan pilihan warna Starlight Black dan Startrails Blue, dan hanya model tunggal dengan harga sekitar Rp7,7 jutaan.
Oppo dikenal selalu mencoba desain baru dalam setiap seri Reno, dan sebagai hasilnya, Reno 7 Pro terlihat begitu berbeda dengan pendahulunya. Untuk satu hal, chasisnya kini memiliki bingkai persegi dengan tepi yang datar, dengan ukuran 7.5, mm yang merupakan seri paling tipis dari Reno.
Dalam hal spesifikasi, Reno 7 Pro juga menggunakan desain yang sama dengan pendahulunya, namun kali ini mendapatkan Dimensity 1200 Max karena adanya dua tambahan fitur baru, yakni AI Deblur untuk mengatur kualitas gambar selfie dan AI-PQ yang menambahkan efek HDR di video biasa.
Sementara jaringan 5G-nya, smartphone ini memiliki pilihan band yang terdiri dari N1/3/5/7/8/38/41/28A/28B/77/78. Tentu saja saat ini jaringan 5G masih sangat terbatas di wilayah Asia, dan tidak akan berubah sampai akhir tahun 2022 ini, namun ketika itu ada, smartphone ini tidak akan mengalami masalah dalam masalah jaringan.
Baterainya sebesar 4,500mAh yang diklaim mampu digunakan selama satu hari penuh, dan ketika anda harus mengisi ulang, ada pengisian cepat 65W, yang akan terisi penuh hanya dalam waktu 31 menit.
Namun smartphone ini memiliki kekurangan fitur, dalam hal ini adalah ketahanan air dan debu IP68 dan pengisian ulang nirkabel. Oppo mengatakan bahwa mereka tidak menambahkan dukungan pengisian nirkabel, karena mereka ingin menghadirkan smartphone dengan desain yang ramping.
Ada banyak teknologi baru ketika membahas soal kamera yang ada di Reno 7 Pro, seperti kamera depan 32MP yang menggunakan sensor Sony IMX709. Ini adalah sensor RGBW yang diciptakan sebagai bagian dari kolaborasi antara Sony dengan Oppo, dan mungkin ini adalah sensor kamera depan smartphone terbaik untuk saat ini.
Di belakang, anda akan mendapatkan sebuah kamera utama 50MP dengan sensor Sony IMX766 yang telah ada di OnePlus 9. Disandingkan dengan sebuah kamera wide-angle 8MP dan kamera makro 2MP. Tidak ada OIS di sini, namun sensor itu sudah cukup menghasilkan gambar dengan baik, dan algoritma tuning baru digabungkan dengan fitur AI di Dimensity 1200 Max, mampu memberikan hal yang berbeda.
Reno 7 Pro menggunakan skin Color OS 12 out of the box, namun ini masih berbasis Android 11. Tidak ada informasi kapan smartphone ini akan mendapatkan Android 12, dan meskipun akan mendapatkan pembaruan hingga tiga versi OS berikutnya, salah satunya akan dialokasikan untuk Android 12.
Secara keseluruhan smartphone ini memiliki kelebihan pada perangkat keras, layar AMOLED dengan kecepatan refresh 90Hz, kamera yang mampu menghasilkan foto berkualitas tinggi serta sound suara stereo. Namun kekurangannya adalah ini masih menggunakan Android 11, padahal kelasnya adalah flagship. Modul tempat kamera yang terlihat kaku, tidak adanya OIS untuk kamera utama, tidak adanya perlindungan IP serta tidak ada pengisian nirkabel.
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com:
Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense.
Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website.